Minggu, 25 Februari 2024

Perubahan Sosial dan Budaya

  1.  Pengertian Perubahan
    • Perubahan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidaksesuaian unsur-unsur dalam kehidupan sehingga menyebabkan tidak serasinya fungsi kehidupan
    • Perubahan membawa 2 dampak, yaitu; 
      1. Perubahan Positif 
        • Perubahan yang membawa ke arah yang lebih baik, menjadi lebih maju 
        • Contoh : Guru menerangkan di dengarkan 
      2. Perubahan Negatif 
        • Perubahan yang membawa ke arah yang lebih buruk, lebih mundur 
        • Contoh : Tidak mengerjakan PR 
    • Bentuk contoh-contoh perubahan :
      1. Perubahan Individu => Perubahan yang menyangkut individu 
        • Positif
          • Lebih konsentrasi saat belajar, membantu ibu membersihkan rumah, lebih bisa mengatur waktu untuk belajar 
        • Negatif 
          • Tidak mengerjakan PR/belajar, karena keasikan menonton televisi 
          • Suka menunda apabila disuruh 
      2. Perubahan dalam lingkungan keluarga 
        • Positif 
          • Hubungan dengan saudara menjadi lebih baik 
          • Membantu orang tua => Contoh : Membersihkan rumah 
        • Negatif 
          • Sering berkelahi, hanya karena masalah yang kecil saja 
          • Kadang suka marah dengan orang tua, karena orang tua tidak memberikan apa yang diinginkan 
      3. Perubahan di lingkungan sekolah 
        • Positif 
          • Bisa mendapatkan teman yang banyak 
          • Mengerjakan tugas-tugas piket dengan baik dan bertanggung jawab 
        • Negatif 
          • Tidak mendengarkan kalau guru sedang menerangkan 
          • Bolos piket sekolah 
      4. Perubahan di lingkungan masyarakat 
        • Positif 
          • Mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar 
          • Bisa mendapatkan lebih banyak kenalan 
          • Membuang sampah pada tempatnya 
        • Negatif 
          • Memutar suara musik terlalu keras 
          • Membuang sampah sembarangan 
  2. Pengertian Perubahan Sosial 
    • Suatu keadaan dimana terjadi ketidaksesuaian unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehingga menyebabkan tidak serasinya fungsi kehidupan perubahan sosial memiliki beberapa unsur diantaranya. 
      1. Nilai-nilai Sosial 
        • Batasan (ukuran) dalam nilai => Baik dan Buruk 
        • Contoh : 
          • Belajar rajin (Baik) 
          • Tidak mengerjakan PR, maka nilai tidak tuntas maka nilai buruk (Buruk) 
          • Sering menyapa teman (Baik) 
      2. Norma-norma Sosial 
        • Menyangkut sanksi atau hukuman 
        • Contoh : 
          • Sanksi 
            • Membuang sampah pada tempatnya (sekolah menjadi bersih) 
            • Datang ke sekolah tidak terlambat (tidak mendapat catatan) 
          • Hukuman 
            • Membayar pajak tepat waktu (positif) 
            • Tidak datang ke sekolah tepat waktu, gerbang dikunci (negatif) 
      3. Organisasi Sosial 
        • Kumpulan beberapa orang untuk mencapai tujuan yang sama positif : 
          1. Dengan menjadi pengurus OSIS, saya menjadi lebih bertanggung jawab dan dewasa 
          2. Dengan mengikuti pramuka saya menjadi lebih mandiri 
      4. Lembaga Masyarakat 
        • Lembaga pendidikan, kesehatan, keamanan 
        • Contoh : 
          1. Adanya lembaga pendidikan maka kualitas penduduk semakin meningkat menjadi lebih baik (lembaga pendidikan) 
          2. Orang yang sakit dapat sembuh (lembaga kesehatan) 
      5. Interaksi Sosial/Hubungan Sosial 
        • Komunikasi antara orang yang satu dengan yang lainnya 
        • Contoh : 
          1. Menambah banyak teman 
          2. Wawasan semakin luas 
      6. Wewenang/Kekuasaan 
        • Jabatan seseorang pada (dalam) suatu kedudukan/organisasi 
        • Contoh :
          • Menjadi ketua kelas dapat mengendalikan teman satu kelas 
      7. Lapisan-lapisan Masyarakat 
        • Ada Lapisan; 
          • Menengah 
          • Kaya 
          • Miskin (rendah) 
        • Contoh : 
          • Timbul rasa menghormati atau menghargai satu sama lain 
      8. Pola Perilaku 
        • Menyangkut tingkah laku (sifat) dalam masyarakat 
        • Contoh :
          • Berbicara sopan maka orang akan membalas dengan sopan juga 
  3. Pengertian Perubahan Sosial Menurut Sosiologi 
    1. Max Iver 
      • Perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial 
      • Contoh : Semakin Ramah, banyak teman 
    2. Gillin 
      • Variasi cara-cara hidup yang telah diterima baik perubahan kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideologis, maupun karena adanya  difungsi ataupun penemuan baru dalam masyarakat. 
      • Contoh faktor geografis ? 
        • Orang yang berada di daerah tropis, memakai pakaian yang lebih tipis 
        • Orang yang berada di daerah sub tropis, memakai pakaian yang lebih tebal 
    3. Roucek dan Warren 
      • Perubahan dalam struktur masyarakat 
      • Contoh :
        • Setiap 5 tahun diadakan PEMILU untuk memilih MPR, DPR, ataupun PRESIDEN 
    4. Kingsley Davis 
      • Perubahan dalam struktur dan fungsi masyarakat 
      • Contoh 
        • Wanita menjadi presiden 
        • Wanita menjadi petinju 
        • Wanita menjadi polisi 
    5. W. Okornbium 
      • Perubahan dalam masyarakat yang menyangkut, budaya/material maupun inmaterial 
      • Contoh :
        • Wanita yang menggunakan 3 cincin 
        • Seseorang yang berbicara lebih dari 3 bahasa 
Dari beberapa pengertian di atas perubahan sosial dapat terjadi apabila : 
  1. Adanya masyarakat yang menghendaki adanya perubahan 
  2. Selagi masih ada manusia 
  3. Terjadi melalui lembaga-lembaga masyarakat 
  4. Ada yang berlangsung cepat, ada juga yang lambat 

Selasa, 20 Februari 2024

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Ruang Lingkup Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup meliputi : 

  • Perencanaan 
    • Dalam pengelolaan hutan jangan serta merta mengolah saja melainkan harus ada perencanaan atau upaya preventif 
  • Pemanfaatan 
    • Lingkungan yang digunakan tidak boleh seluruhnya dimanfaatkan sebesar-besarnya melainkan juga harus memikirkan konsekuensi yang akan dirasakan oleh masyarakat dan dalam waktu yang panjang 
  • Pengendalian
    • Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kerugian yang apabila terjadi pada peristiwa tertentu 
  • Pemeliharaan 
    • Lingkungan yang digunakan harus dipelihara sebaik mungkin agar dapat memberikan manfaat dalam waktu panjang 
  • Pengawasan 
    • Mengawasi kegiatan dalam pengelolaan lingkungan hidup 
  • Penegakkan Hukum 
    • Apabila terjadi tindak pidana, perdata, administrasi dapat dimintai pertanggungjawaban hukum berdasarkan dasar hukumnya 
UUPPLH memuat 8 hak yang diakui : 
  1. Hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai HAM 
  2. Hak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup 
  3. Hak atas informasi akses 
  4. Hak atas partisipasi => masyarakat wajib dilibatkan 
  5. Hak mengajukan usul/keberatan terhadap rencana usaha/kegiatan yang dapat menimbulkan dampak 
  6. Hak untuk berperan dalam perlindungan dan PLH 
  7. Hak untuk melakukan pengaduan akibat pencemaran dan perusakan 
  8. Hak untuk dapat di tuntut dalam memperjuangkan lingkungan yang baik dan sehat 
KEWAJIBAN 
  1. Memelihara kelestarian fungsi lingkungan dan mengendalikan pencemaran 
  2. Memberikan informasi terkait dengan lingkungan 
  3. Kewajiban bagi pelaku usaha untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup 
  4. Menaati ketentuan baku mutu lingkungan hidup 
SEJARAH HUKUM LINGKUNGAN 
  • Di Indonesia sendiri organisasi yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup dikenal lebih dari sepuluh abad yang lalu. Dan Prasasti Jurunan pada tahun 876 masehi diketahui adanya jabatan TUHALAS yakni pejabat yang mengawasi hutan atau alas, yang identik dengan jabatan petugas Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA)
  • Kemudian Prasasti Haliwangbang pada tahun 877 masehi menyebutkan adanya jabatan TUHABURU yakni pejabat yang mengawasi masalah perburuan hewan di hutan. Contoh lain adalah pengendalian pencemaran yang ditimbulkan oleh pertukangan logam. Kegiatan membuat logam yang sudah tentu menimbulkan pencemaran di kenai pajak oleh petugas yang disebut TUHAGUSAU

PKN

Otonomi Daerah 
  • Adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat daerahnya menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan negara. 
  • Supaya pemerintah lebih dekat dan langsung berhubungan dengan rakyat dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan rakyat.
Tiga Dasar Hukum Pelaksanaan Otonomi Daerah 
  1. UUD 1945 Pasal 18 
  2. UU Nomor 32 Tahun 2004 
  3. UU Nomor 33 Tahun 2004 
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah tidak boleh menyimpang dari ketiga dasar hukum tadi, sebab pelaksanaannya harus dipertanggung-jawabkan kepada pemerintah pusat demi menjaga kesatuan pelaksanaan dalam Negara Kesatuan RI. 

Pemerintah Pusat harus memberi bimbingan dan evaluasi/pengawasan secara teratur dan terencana serta bertindak tegas pada setiap penyalahgunaan wewenang yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, tanpa pandang bulu. 

Tiga Ruang Lingkup perumusan visi otonomi daerah , ialah; 
  1. Ruang Lingkup Bidang Politik 
    • Meliputi pemilihan pimpinan daerah secara demokratis sehingga menghasilkan pimpinan daerah yang dapat menyelenggarakan pemerintahan daerah secara responsible terhadap kepentingan masyarakat. 
  2. Ruang Lingkup Bidang Ekonomi 
    • Menjamin kelancaran pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi nasional, regional dan lokal. 
  3. Ruang Lingkup Bidang Sosial dan Budaya
    • Dapat menciptakan harmoni sosial dapat memelihara nilai-nilai yang kondusif terhadap kemampuan masyarakat dalam merespons dinamika kehidupan di sekitarnya. 
VISI 
  1. Mewujudkan Aparat Daerah yang mempunyai;
    • Keahlian pada bidangnya 
    • Berakhlak mulia 
    • Yang siap mengamalkan semua kebijaksanaannya demi kesejahteraan bersama 
  2. Merumuskan kebijakan perekonomian dengan mengeksploitasi potensi daerah, baik manusianya maupun alamnya demi kesejahteraan bersama 
  3. Mengembangkan sosial-budaya daerah dengan bekerja sama dengan daerah-daerah lain 
MISI 
  1. Memilih aparat daerah yang capable dan acceptable pada setiap lembaga pemerintah daerah dan masyarakat 
  2. Menyusun program kerja berjangka 
  3. Memberdayakan masyarakat daerah dalam pembangunan 
  4. Mengadakan evaluasi berkala dan terencana 
TUJUAN 
  1. Supaya pelayanan dan kesejahteraan rakyat di seluruh wilayah Negara RI dapat dikembangkan dan ditingkatkan secara serentak dan merata 
  2. Supaya daerah dapat digali dan dikembangkan bagi kemajuan daerah masing-masing 
  3. Supaya partisipasi masyarakat pada setiap daerah dapat digerakkan dalam pembangunan di daerah masing-masing
Pemilihan Kepala Daerah diselenggarakan oleh KUPD sesuai UU Nomor 12 Tahun 2003, pemilihan dilakukan masyarakat daerah tersebut secara langsung dalam PILKADA 

Tugas dan Wewenang Pejabat Eksekutif Daerah : 
  1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD 
  2. Mengajukan rancangan PERDA 
  3. Menetapkan PERDA yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD 
  4. Menyusun dan mengajukan rancangan PERDA tentang APBD kepada DPRD untuk di bahas dan di tetapkan bersama 
  5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah 
  6. Mewakili daerah di dalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
  7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan 
Susunan Pejabat Eksekutif Daerah 
  • Gubernur/Bupati dan Walikota serta wakilnya 
    • Susunan pejabat legislatif daerah 
  • Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten dan Kota 


Senin, 05 Februari 2024

Memahami Sistem Peradilan

 Pengertian Lembaga Peradilan 

  1. Peradilan Umum 
    • Peradilan Umum adalah peradilan bagi rakyat pada umumnya, baik menyangkut perkara pidana, maupun perkara-perkara perdata 
  2. Peradilan Khusus 
    • Peradilan Khusus adalah peradilan yang mengadili perkara-perkara tertentu atau mengenai golongan rakyat tertentu
    • Peradilan Khusus terdiri atas; Peradilan Agama, Pengadilan Militer dan Tata Usaha Negara 
Pasal 10 Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman : 
" Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, demi terselenggaranya negara hukum berdasarkan Pancasila" 

Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah badan Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada di bawahnya, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Badan Peradilan yang ada di Mahkamah Agung meliputi badan peradilan dalam lingkup peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer dan peradilan tata usaha negara.

 

Peranan Lembaga Peradilan 

Peranan Lembaga Peradilan Umum 

  • Lingkungan Peradilan Umum 
    • Dilaksanakan oleh pengadilan negeri (proses pemeriksaan, memutuskan dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama) pengadilan tinggi (menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada tingkat kedua atau banding) dan Mahkamah Agung (kekuasaan tertinggi) (berperan dalam proses pembinaan lembaga peradilan yang berada di bawahnya). 
Lingkungan Peradilan Agama 
  • Peradilan Agama Islam 
    • Peradilan agama berperan dalam memeriksa dan memutus sengketa mengenai bidang hukum perdata dan lain-lain antara orang-orang yang beragama islam sesuai dengan syariat islam 
Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara 
  • Peradilan Tata Usaha Negara berperan dalam proses penyelesaian sengketa tata usaha negara. Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah 
Lingkungan Peradilan Militer 
  • Menyelenggarakan proses peradilan dalam lapangan hukum pidana, khususnya bagi: 
    • Anggota TNI 
    • Seseorang yang menurut undang-undang dapat dipersamakan dengan anggota TNI 
    • Anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI menurut undang-undang 
    • Seseorang yang tidak termasuk ke dalam huruf 1, 2 dan 3, tetapi menurut keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan yang ditetapkan berdasarkan persetujuan Menteri Hukum dan Perundang-undngan harus di adili oleh pengadilan militer 
Mahkamah Konstitusi 
  • Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi Indonesia mempunyai 4 (empat) kewenangan dan 1 (satu) kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang - Undang Dasar 1945

KEWAJIBAN MAHKAMAH KONSTITUSI 

  • Telah melakukan pelanggaran hukum berupa: 
    1. Pengkhianatan terhadap negara 
    2. Korupsi 
    3. Penyuapan 
    4. Tindak pidana berat lainnya 
  • Perbuatan tercela, dan/atau; 
  • Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
KLASIFIKASI LEMBAGA PERADILAN 

  • Lembaga peradilan pun diklasifikasi sesuai dengan perkara yang sedang disidangkan. Berikut badan peradilan nasional sesuai klasifikasinya: 
    • Peradilan Sipil, yang terdiri dari: 
      • Peradilan Umum, yang meliputi: 
        • Pengadilan Negeri berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota 
        • Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibu kota provinsi 
        • Mahkamah Agung berkedudukan di ibu kota negara 
      • Pengadilan Khusus, yang meliputi: 
        • Pengadilan Agama yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota 
        • Pengadilan Tinggi Agama yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi 
        • Peradilan Syariah Islam di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 
        • Pengadilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota 
        • Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota provinsi 
        • Mahkamah Konstitusi 
      • Pengadilan Militer, terdiri dari: 
        • Pengadilan Militer 
        • Pengadilan Militer Tinggi 
        • Pengadilan Militer Utama 
        • Pengadilan Militer Pertempuran 

Minggu, 04 Februari 2024

Memahami Sistem Hukum Nasional

 "Negara Indonesia adalah Negara Hukum" 

  • Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 
  • Mencerminkan kondisi objektif negara 
  • Sistem hukum Indonesia berpedoman pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  • Pelaksanaan tata hukum dapat di paksakan kepada alat-alat negara yang diberi kekuasaan
  • Contoh Undang-Undang yang berlaku di Indonesia 
    • UU No. 8 Tahun 2012 mengenai pemilihan umum 
    • UU No. 2 Tahun 2011 mengenai partai politik 
    • UU No. 10 Tahun 2006 mengenai tata urutan perundang-undangan
SISTEM HUKUM DI INDONESIA 
  • Mulai dilaksanakan pada 18 Agustus 1945 
  • Ditegaskan kembali pada Pembukaan UUD 1945 yang memuat ketentuan-ketentuan dasar dan merupakan rangka dari sistem hukum Indonesia 
  • Didukung oleh ketentuan umum yang merupakan produk hukum kolonial, misalnya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 
PENGGOLONGAN HUKUM DI INDONESIA 

Berdasarkan Sumber 
  • Hukum Undang-Undang 
  • Hukum Kebiasaan 
  • Hukum Traktat 
  • Hukum Yurisprudensi 
Berdasarkan Bentuknya 
  • Hukum Tertulis, yang dibedakan atas dua macam sebagai berikut: 
    1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan 
    2. Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan 
  • Hukum Tidak Tertulis
Berdasarkan Tempat Berlakunya 
  • Hukum Nasional 
  • Hukum Internasional 
  • Hukum Asing 
  • Hukum Gereja 
Berdasarkan Waktu Berlakunya 
  • Ius Constitutum (Hukum Positif) 
  • Ius Constituendum (Hukum Negatif) 
  • Hukum Asasi (Hukum Alam) 
Berdasarkan Cara Mempertahankannya 
  • Hukum Material 
  • Hukum Formal 
Berdasarkan Sifatnya 
  • Hukum yang memaksa 
  • Hukum yang mengatur 

SUMBER HUKUM FORMAL 

Undang-Undang : memiliki 2 arti 
  1. Material : Peraturan yang dibuat perintah dan mengikat secara umum 
  2. Formal : Karena bentuknya dapat disebut Undang-Undang 
Kebiasaan : 
  1. Perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam hal yang sama 
  2. Keyakinan umum dari individu maupun golongan terkait
Yurisprudensi 
  1. Adanya peraturan perundang-undangan yang kurang jelas 
  2. hakim akan melaksanakan beberapa penafsiran antara lain: 
    • Penafsiran Garamatikal (tata bahasa) 
    • Penafsiran Historis 
    • Penafsiran Sistematis 
    • Penafsiran Teleologis 
    • Penafsiran Otentik 
Traktat : Perjanjian antar dua negara atau lebih mengenai persoalan-persoalan tertentu 
  • Traktat Bilateral : Perjanjian antar dua negara 
  • Traktat Multilateral : Perjanjian antar lebih dari dua negara 
Doktrin : Doktrin adalah pendapat para ahli hukum terkemuka yang dijadikan dasar atau asas penting dalam hukum dan penerapannya

Memaknai Hukum, Keadilan dan Ketertiban

MAKNA HUKUM 

Immanuel Kant     => Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan 

Leon Duguit     => Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran itu

E. M. Meyers => Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnya

S.M. Amin => Kumpulan-kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum itu adalah mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan ketertiban terpelihara

J.C.T. Simorangkir => Hukum itu ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan yaitu dengan hukuman tertentu 

M. H. Tirtaatmidjaja => Hukum ialah semua aturan (norma) yang harus dituntut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian, jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya


TEORI ARISTOTELES 

- Keadilan Komutatif => Adalah perlakuan terhadap seseorang dengan tidak melihat jasa-jasa yang telah diberikannya

- Keadilan Distributif => Adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah diberikannya

- Keadilan Kodrat Alam => Adalah memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan oleh orang lain kepada kita 

- Keadilan Konvensional => Adalah jika seorang warga negara telah menaati segala peraturan perundang-perundangan yang telah dikeluarkan 

- Keadilan Perbaikan => Perbuatan adil menurut perbaikan adalah jika seseorang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah dicemar


TEORI THOMAS HOBBLES 

Suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian-perjanjian tertentu. Artinya, seseorang yang berbuat berdasarkan perjanjian yang disepakatinya bisa dikatakan adil. 

Dr. Notonegoro, S.H menambahkan tentang adanya keadilan legalitas atau keadilan hukum, yaitu suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku 


TEROI PLATO 

Keadilan Moral 

    Suatu perbuatan dapat dikatakan adil secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang (selaras) antara hak dan kewajibannya

Keadilan Prosedural 

    Suatu perbuatan dikatakan adil secara prosedural jika seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan 


MAKNA KETERTIBAN 

Ketertiban adalah aturan yang mengharuskan segala sesuatu supaya berjalan sejalan agar tidak berantakan dan teratur 





Senin, 28 Maret 2022

Pentingnya Hubungan Internasional bagi suatu Negara

Arti penting hubungan internasional bagi suatu negara antara lain karena faktor-faktor sebagai berikut : 

  • Faktor Internal 
    • Yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain
  • Faktor Eksternal 
    1. Yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut, terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan 
    2. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara guna mewujudkan keja sama yang produktif dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang menyangkut kepentingan nasional negara masing-masing
    3. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan dan perdamaian yang abadi bagi warga masyarakat dunia 
Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional, disamping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia. Setiap negara sudah  barang tentu memiliki kelebihan, kekurangan dan kepentingan yang berbeda. Hal-hal inilah yang mendorong dilakukannya hubungan dan kerjasama internasional. 

Kerjasama antar bangsa di dunia didasari atas sikap paling menghormati dan saling menguntungkan kerjasama internasional antara lain bertujuan untuk : 
  • Memacu pertumbuhan ekonomi setiap negara 
  • Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam mebina dan menegakkan perdamaian dunia 
  • Menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya 

Perubahan Sosial dan Budaya

  Pengertian Perubahan Perubahan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidaksesuaian unsur-unsur dalam kehidupan sehingga menyebabkan tidak ...